Konflik Israel Iran. Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat setelah serangan terbaru Israel ke wilayah Iran. Konflik ini tidak hanya menimbulkan ketegangan regional tetapi juga menarik perhatian dunia. Negara-negara besar telah menyuarakan keprihatinan mereka dan mengecam tindakan Israel, menekankan perlunya penyelesaian damai dan diplomasi. Berikut adalah lima negara yang baru-baru ini mengecam aksi Israel terhadap Iran.
Konflik Israel Iran, Kecaman dari Arab Saudi
Arab Saudi, sebagai salah satu kekuatan utama di Timur Tengah, mengecam keras serangan Israel terhadap Iran. Pihak Kerajaan menyebut serangan ini sebagai tindakan agresi yang dapat memicu eskalasi konflik di kawasan tersebut. Arab Saudi menekankan bahwa konflik antara Israel dan Iran dapat membahayakan keamanan regional dan menyerukan dialog untuk menyelesaikan ketegangan.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyerukan kepada masyarakat internasional untuk berperan aktif dalam mendorong Israel dan Iran menuju perundingan damai, menghindari bentrokan lebih lanjut yang dapat memperburuk situasi di Timur Tengah.
Konflik Israel Iran, Kecaman dari Uni Emirat Arab (UEA)
Uni Emirat Arab juga mengutuk serangan Israel terhadap Iran dan menekankan pentingnya diplomasi di Timur Tengah. Dalam pernyataannya, UEA menyatakan bahwa aksi militer hanya akan memperburuk ketegangan yang ada dan mendorong kawasan ini lebih jauh ke dalam ketidakstabilan. Uni Emirat Arab mendesak agar Israel segera menghentikan tindakan militernya yang dapat meningkatkan konflik.
Sebagai negara yang sedang berupaya menjalin hubungan ekonomi yang stabil dengan negara-negara di kawasan, UEA telah berkomitmen untuk mempromosikan stabilitas di Timur Tengah dan menyerukan dialog sebagai solusi atas konflik ini.
Konflik Israel Iran, Kecaman dari Prancis
Melalui Kementerian Luar Negerinya, dengan tegas mengecam tindakan Israel terhadap Iran. Prancis menyatakan keprihatinan mendalamnya atas ketegangan yang semakin meningkat di Timur Tengah, mengingat risiko eskalasi konflik yang melibatkan kekuatan global lainnya. Pemerintah Prancis mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan menjauh dari tindakan yang dapat memperburuk situasi.
Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Prancis juga menyerukan dukungan internasional untuk menghentikan kekerasan dan mempromosikan diplomasi sebagai cara terbaik untuk mencapai kestabilan jangka panjang.
Konflik Israel Iran, Kecaman dari Irak
Sebagai negara tetangga Iran yang memiliki hubungan dekat dengannya, secara tegas mengecam serangan Israel. Irak menganggap tindakan ini sebagai ancaman langsung terhadap stabilitas di kawasan Timur Tengah. Pemerintah Irak memperingatkan bahwa konflik ini bisa berdampak negatif pada negara-negara tetangga dan memperburuk situasi keamanan di seluruh kawasan Teluk.
Irak juga menyerukan kepada organisasi internasional, termasuk PBB, untuk mengambil tindakan tegas dalam meredam konflik dan memastikan bahwa hak kedaulatan setiap negara di kawasan ini dihormati. Irak mendukung Iran dalam menghadapi agresi eksternal yang dinilai mengancam keamanan regional.
Pakistan
Pakistan, yang juga memiliki hubungan diplomatik dengan Iran, dengan cepat mengecam serangan Israel terhadap Iran. Dalam pernyataan resminya, Pakistan menganggap tindakan Israel sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan menyatakan keprihatinannya atas potensi eskalasi konflik di Timur Tengah. Pemerintah Pakistan menyarankan bahwa jalur damai dan diplomasi harus ditempuh untuk menyelesaikan perselisihan ini. Sebagai negara yang berkomitmen pada stabilitas Timur Tengah, Pakistan mengedepankan penyelesaian damai sebagai cara terbaik untuk meredakan ketegangan.
Kesimpulan
Beberapa kekuatan utama yang mengutuk tindakan Israel dan mendukung upaya damai. Arab Saudi, UEA, Prancis, Irak, dan Pakistan adalah beberapa negara yang mengecam serangan tersebut dan menyerukan dialog untuk menyelesaikan konflik yang semakin memanas. Dengan adanya kecaman ini, harapannya adalah agar ketegangan dapat diredakan dan stabilitas regional tetap terjaga melalui langkah-langkah diplomatik.